Jumat, 20 September 2013

METODE PEMBELAJARAN “EKSTRIM”

(Elaboratif, Konstruktif, Santun, Tegas, Rasional, Inspiratif dan Modern)

Sebagai seorang guru dipastikan kita sering menjumpai berbagai fenomena nyata khususnya pada keadaan peserta didik kita baik dalam hal kerajinan, kedisiplinan, etika, dan minat belajar mereka. Dari berbagai fenomena yang kompleks tersebut, seorang guru pun dituntut memiliki metode pembelajaran yang kompleks pula, kompleks dalam arti memiliki banyak cara, banyak inisiatif, banyak alternatif yang bersifat kreatif dan inovatif, selain itu seorang guru harus banyak bersabar pada muridnya untuk mengulang materi, menjelaskan ulang, membimbing mereka, sehingga mereka nantinya selain menjadi menjadi manusia yang berkualitas mereka juga mempunyai karakter yang baik, matang serta stabil.

Terlebih lagi pada era globalisasi seperti sekarang ini guru harus banyak belajar untuk selalu mengembangkan kemampuannya dalam upaya meningkatkan kualitas maupun efektifitas pembelajaran, peningkatan SDM guru ini perlu terus-menerus dilakukan akibat dampak dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang cepat ini.

Dadang JSN, S.Pd. berfoto bersama siswa-siswi
Teknik mengajar yang baik dan benar bagi seorang guru merupakan hal yang sangat vital dalam menentukan efektif tidaknya sebuah pembelajaran. Alhasil seorang guru harus selalu berevolusi, dinamis dan terbuka dalam menerima hal yang baru, bukan hanya aktif dalam mengembangkan kemampuannya, namun juga proaktif dalam menyikapi setiap fenomena yang cenderung fluktuatif dan dinamis khususnya dalam dunia pendidikan sekarang ini, usaha untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas guru tersebut dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan maupun program-program yang berkaitan dengan pengembangan diri secara umum hingga pengembangan terkhusus yang berkaitan dengan peningkatan profesionalitas kinerja guru, misalnya dengan mengikuti seminar-seminar pendidikan, KKG, MGMP, browsing di internet dan sebagainya.

Kita semua sependapat bahwa di era kemajuan teknologi yang telah mendunia ini memiliki dampak dan konsekuensi yang sangat besar dan kompleks, bagai pisau bermata dua, sisi lain memberikan dampak positif yang luar biasa namun di sisi lainnya memberikan dampak negatif yang luar biasa pula. Namun sebelum kita membahas tentang dampak dari kemajuan TIK dunia, sebelumnya kita lihat apa saja produk yang dihasilkan di era kemajuan ini, yang kesemuanya itu terlahir dari buah pikiran serta buah tangan dari manusia-manusia yang unggul, manusia yang tidak berhenti belajar, berani mencoba dan mencoba lagi pantang menyerah.

Banyak sekali produk dari era kemajuan di zaman teknologi sekarang ini di antaranya;
1.  Koran atau media cetak berkembang pesat baik yang konvensional hingga media masa online,
2.  Televisi dan radio yang telah mendunia dengan channel yang semakin bertambah dengan signal yang mudah didapatkan,
3.  Sambungan telepon atau jaringan telepon seluler pun sudah memasyarakat,  
4.  Sistem komputerisasi telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan,
5.  Banyaknya inovasi maupun kreativitas baru dalam menghasilkan fasilitas maupun produk canggih, baik di bidang komunikasi, elektronik, otomotif, robotic, dan lain sebagainya.

Dari berbagai produk di atas tentu kesemuanya menjanjikan kemudahan, fleksibilitas, efisiensi, fitur atau fasilitas canggih dan yang terpenting adalah kualitas yang semakin meningkat dari masa kemasa. Sehingga pada saat sekarang ini, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah baik dari aspek komunikasi hingga transportasi.

Kemudian beberapa hal yang paling berpengaruh di era globalisasi sekarang selain dari hal-hal yang telah disebutkan di atas yaitu adanya perkembangan internet yang berkembang pesat, internet atau interconnection networking adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung, saat ini fasilitas internet dapat dinikmati bukan hanya di warnet (warung internet) saja, namun layanan ini telah banyak tersedia pada beberapa jenis handphone yang telah menyediakan fitur untuk koneksi internet via mobile, dengan adanya modem mobile internal inilah pengguna handphone dapat langsung “berinternet ria” via mobile internet di hp mereka dengan lebih fleksibel dan efisien. Selain itu beberapa handphone jenis tertentu dapat digunakan sebagai modem eksternal untuk koneksi internet baik dari note book, laptop hingga PC anda tanpa mengganggu lalu lintas panggilan dan pesan yang masuk ke hp kita.

Layanan internet atau lazim kita sebut dunia maya ini memberikan banyak manfaat positif bagi guru maupun siswa, di antaranya :
1.     Mudah untuk menemukan maupun mencari informasi yang ingin kita ketahui dalam waktu yang relatif singkat, misalnya pencarian web, gambar, audio, video atau pun file-file dalam format lainnya dengan hanya menuliskan kata kunci pada mesin pencari (search engine) saja; seperti di google, yahoo ataupun bing.
2.     Sebagai sarana publikasi yang efektif dan mendunia, karena informasi yang telah kita publikasikan di internet akan dapat diakses oleh seluruh pengguna internet di seluruh dunia misalnya;
-     Share tentang pendidikan melalui jejaring sosial facebook, twiter dll,
-     Sarana publikasi sekolah, blog atau situs pribadi guru dll. Publikasi sekolah dapat menggunakan berbagai situs dari hosting berbayar hingga yang gratis seperti wikipedia, blog ataupun website.
-     Iklan online, berita online hingga bisnis online.
3.     Penyampaian laporan-laporan sekolah kepada pihak lain, pengiriman surat atau dokumen dalam berbagai format baik word, excel, pdf, photo, mp3, video maupun file-file dalam format lainnya. Pengiriman file ini dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas surat elektronik atau email seperti : gmail atau pun yahoo mail.
4.     Dapat mendownload atau mengambil (mengunduh) file dari internet sekaligus dapat mengupload (mengunggah) file ke internet.
5.     Chating (bercakap-cakap antar pengguna internet yang sedang online) baik dalam bentuk tulisan, isyarat, kode, gambar bahkan melalui video streaming dengan gambar live dan suara layaknya bertemu langsung antar komunikan.
6.     Pengguna dapat mendengarkan musik, radio, hingga menonton video maupun televisi online melalui koneksi internet.
7.     Dan lain-lain.

Dari berbagai manfaat positif dari penggunaan layanan internet di atas, tentu banyak juga akibat negatif yang ditimbulkan dari pengguna internet yang salah guna, di antaranya :
1.     Dengan mudahnya menyebarluaskan informasi, banyak penipuan berawal dari informasi di internet.
2.     Sebagian siswa kecanduan game online sehingga menyebabkan kuantitas dan kualitas belajarnya berkurang.
3.     Kurangnya peran aktif orang tua dalam memantau anak dalam berhubungan dengan dunia maya atau internet sehingga banyak tulisan, gambar, video maupun tontonan yang tidak senonoh dapat mereka konsumsi dengan bebas dan tak terbatas, hal ini menyebabkan degradasi mental dan merusak pikiran anak secara tajam.
4.     Tindak kriminalitas seperti penculikan anak, human trafficking (penjualan manusia) juga sering terjadi disebabkan adanya informasi dan komunikasi antar pengguna melalui jejaring sosial yang tidak terbatas sekarang ini.
5.     Dan lain-lain.

Setelah kita membaca uraian singkat tentang plus-minus internet di atas, tentu kita sebagai guru merasa miris terhadap pergaulan maupun tingkah laku peserta didik kita khususnya pada sekolah yang berada di lingkungan kota yang secara umum cenderung lebih kompleks pengaruh dari produk globalisasi sekarang ini, namun hal ini pun bukanlah hukum yang mutlak lagi, karena pada akhir-akhir ini pengaruh globalisasi sudah mulai merambah hingga ke daerah pelosok atau daerah yang jauh dari perkotaan seiring dengan penyebaran akses telekomunikasi seluler yang semakin luas hingga ke pelosok daerah, tentu layanan telekomunikasi seluler ini juga menghadirkan layanan akses ke internet di dalamnya.

Selain internet, produk globalisasi yang dampak positif dan negatifnya tidak bisa kita anggap remeh adalah televisi, televisi pun dipastikan hampir setiap rumah memilikinya, dan saat ini televisi bukanlah barang mewah lagi. Sebagai contoh untuk daerah di lingkungan SMPN Satu Atap Sungai Karang pun yang notabene belum tersedia jaringan listrik PLN saat ini pun hampir setiap rumah memiliki televisi yang dapat dioperasikan dengan daya diesel maupun genset.

Banyak program ataupun acara di televisi yang bagus untuk pelajar, seperti pada chanel televisi edukasi yang hampir 100% programnya membahas tentang pendidikan maupun pada program-program di chanel lain yang pada waktu-waktu tertentu menayangkan program (acara) tentang pendidikan. Di samping itu televisi juga banyak menayangkan berbagai macam acara yang tidak sesuai dengan anak, tentu untuk menekan akibat negatif dari tontonan di televisi ini, orang tualah yang bertanggung jawab penuh dalam membimbing, mengawasi dan mengontrol anak ketika menonton televisi di rumah.

Hingga saya pun berkesimpulan bagi anak yang kurang pengarahan, pengawasan atau kontrol, baik dari guru, orang tua bahkan kontrol yang lebih besar yaitu dari masyarakat, sudah barang tentu akibat dari penggunaan fasilitas internet, televisi maupun media masa, majalah, media komunikasi salah guna lainnya yang telah dikonsumsi anak dapat menimbulkan dampak negatif yang kompleks pada anak. Dampak negatif yang kompleks pada anak tersebut akan menyebabkan mental bahkan tanpa mereka sadari sedikit demi sedikit menjelma pada tingkah laku anak, dan jika hal ini terus dibiarkan saya yakin cepat atau lambat mereka akan menjadi  anak yang “ekstrim”.

Mentalitas ekstrim pada anak dalam artian anak memiliki paradigma sendiri tentang sikap dan tingkah laku yang salah tapi mereka anggap benar, pemahaman yang menyimpang tapi mereka anggap benar, dan beberapa bentuk ekstrimisme-ekstrimisme lainnya yang tentu tidak baik bagi hubungan individu, keuarga dan sosial mereka hingga akhirnya egoisme yang berlebih yang mengagungkan kebenaran pribadi menjadi titik puncak akibat adanya mentalitas ekstrim ini, selanjutnya mentalitas ekstrim ini otomatis akan berimplikasi pula pada tingkah laku, pola hidup bahkan kebiasaan hidup anak dalam kehidupan sehari-harinya.

Banyak macam dan peristiwa yang mencerminkan tingkah laku yang tidak baik namun telah dilakukan oleh beberapa oknum pelajar ini di antaranya, :
-        Perkelahian atau bentrok fisik antar pelajar bahkan antar sekolah.
-        Anak tidak sopan terhadap guru bahkan orang tuanya.
-        Pergaulan bebas hingga menyebabkan kehamilan pada pelajar.
-        Materialisme anak yang berlebih, sehingga mereka menuntut pada orang tuanya untuk mewujudkan keinginannya itu tanpa mau mengerti keadaan orang tuanya. Salah satu contohnya anak minta paksa untuk dibelikan motor baru pada orang tua tanpa mempertimbangan keadaan ekonomi orang tua.
-        Tidak ada perhatian terhadap materi yang disampaikan oleh guru saat di dalam kelas.
-        Dan lain sebagainya

Sebagai guru yang telah mendapati salah satu sikap yang ekstrim di atas atau pun sikap ekstrim lain yang mencerminkan tingkah laku yang tidak baik pada anak atau pun pelajar selayaknya guru harus menerapkan metode pembelajaran yang tepat, sebab jika guru salah dalam menerapkan metode pembelajaran, pembimbingan maupun pengarahan pada anak tersebut, maka bukan tidak mungkin perubahan positif yang diharapkan akan sulit direalisasikan. Hal ini terjadi akibat tuntutan zaman yang semakin maju pesat dan kompleks ini, kita pun dituntut untuk menerapkan metode maupun teknik pembelajaran yang terus berkembang pula. Saat ini metode pembelajaran yang “ekstrim” pulalah yang tepat untuk anak didik kita, selain sebagai upaya dalam mengatasi ekstrimisme-ekstrimisme siswa tadi sekaligus sebagai metode dan teknik baru dalam memperkaya  khasanah keilmuan khususnya dalam aspek pembelajaran yang berusaha menjadikan suasana pembelajaran yang edukatif yang positif, efektif (berhasil guna) serta aplikatif.

Metode pembelajaran yang “ekstrim” bukanlah pembelajaran yang berarti pembelajaran yang keras dan berlebihan, apalagi metode pembelajaran yang membahayakan...???. Pembelajaran EKSTRIM adalah pembelajaran yang berusaha memanifestasikan nilai-nilai serta sikap-sikap positif kehidupan kita sehari-hari dalam proses belajar mengajar di sekolah, nilai-nilai serta sikap-sikap positif itu antara lain;  Elaboratif. Konstruktif, Santun, Tegas, Rasional, Inspiratif dan Modern.

Guru yang dapat menerapkan pembelajaran EKSTRIM secara sempurna akan mendapati perubahan yang signifikan khususnya mengenai motivasi dan kesadaran siswa dalam belajar ikhlas, selanjutnya kesadaran ini akan mengantar siswa dalam meraih masa depan yang cemerlang.
                       
Penjabaran dari metode pembelajaran maupun teknik pembelajaran yang Elaboratif. Konstruktif, Santun, Tegas, Rasional, Inspiratif dan Modern (EKSTRIM) ini dapat saya uraikan secara singkat, sebagai berikut.

1.     Elaboratif
Elaboratif merupakan metode pembelajaran yang mengedepankan kejelasan materi ataupun pembahasan yang disampaikan secara detail sekaligus rinci. Jadi, dalam penyampaian materi, pemahaman guru harus optimal atau maksimal terhadap setiap materi atau pembahasan yang disampaikan kepada peserta didik (siswa).
Secara teknis metode pembelajaran yang elaboratif dapat dideskripsikan sebagai berikut :
-        Tahap persiapan, sebelum  mengajar lakukan sharing materi atau pembahasan anda pada guru kelas atau guru bidang studi lain, mungkin ada beberapa istilah kata ataupun teori yang berhubungan dengan bidang studi lain yang lebih detail penjelasannya atau mungkin bahkan sudah pernah disampaikan pada siswa atau kelas yang akan anda bimbing. Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan persepsi siswa terhadap guru-gurunya, jangan sampai antara guru satu dengan guru yang lainnya berbeda pemahaman terhadap sebuah sub pokok bahasan namun penjelasan guru yang satu dengan yang lainnya berbeda.
-        Penyampaian materi disampaikan oleh guru dengan susunan bahasa yang baik dan benar, intonasi yang tepat, mimik muka serta ekspresi anggota badan maupun tubuh yang mencerminkan penjiwaan yang sinkron dengan tema bahasan, hal ini jelas akan memudahkan siswa dalam memahami sebuah bahasan atau materi.
-        Materi disajikan secara terstruktur dan sistematis.
-        Di sela-sela penyampaian materi, siswa diijinkan bertanya tanpa harus menunggu guru selesai menyampaikan materinya. Hal ini dilakukan agar siswa memahami materi pembahasan secara komprehensif (menyeluruh).

2.     Konstruktif
Materi dan pembahasan yang disampaikan harus bersifat membangun dan baik karena target pendidikan identik dengan perbaikan, peningkatan SDM secara universal, bukan hanya kegiatan formil semata namun inti dari seluruh kegiatan pendidikan ini adalah formula kehidupan yang aplikatif dan efektif dalam mencapai taraf kehidupan yang lebih berkualitas pada siswa nantinya. seandainya pun menggunakan alat peraga dalam penyampaian materi atau pembahasan jangan sampai melakukan tindakan destruktif atau merusak di hadapan siswa.

3.     Santun
Nasehat yang terbaik adalah keteladanan, sikap guru yang santun serta ramah baik di dalam dan di luar sekolah adalah teladan yang baik bagi siswa dan masyarakat, namun sikap santun kepada siswa di sekolah atau di kelas bukanlah seperti anak yang menghormati orang tuanya, namun seperti orang tua yang mau menghargai anak-anaknya, sehingga terciptalah suasana yang bersahabat dan damai.

Terlebih lagi santun serta menghargai setiap siswa dalam proses belajar mengajar adalah kunci seorang guru dalam menciptakan suasana kekeluargaan yang otomatis terciptalah ikatan batin yang positif antara siswa dengan gurunya seperti dekatnya hubungan perasaan antara anak dengan orang tuanya, hal ini akan menimbulkan antusiasme dalam belajar yang ikhlas karena metode pembelajaran yang santun ini sasarannya adalah membuka hati dan perasaan siswa untuk menerima hal-hal baru secara sadar dan ikhlas, untuk selanjutnya ketenangan hati itulah yang akan merefresh otak mereka dalam menerima transfer of knowledgesaat itu.

4.     Tegas
Ketegasan bukanlah kekerasan dan kekerasan bukanlah ketegasan, ketegasan adalah sikap yang pasti dalam memutuskan, pilihan jawabannya adalah ya atau tidak, tidak ada jawaban yang meragukan bagi siswa.

5.     Rasional
Pembelajaran yang benar-benar akan efektif serta dapat dipahami anak adalah sesuatu pembahasan yang logika, masuk akal, dan benar-benar dapat dicerna, dinalar, dan dipikirkan oleh kemampuan otak mereka.

6.     Inspiratif
Di sela-sela proses pembelajaran, alokasikan waktu sekitar 5 menit untuk menyampaikan beberapa kata-kata yang membangkitkan semangat, kata-kata mutiara yang berintikan motivasi, contoh kalimat yang bisa membangkitkan semangat belajar siswa, seperti; Untuk menjadi pintar memang sulit, tapi lebih sulit lagi kalau tidak pintarJati diri bukan dicari, tapi diciptakan, Di mana ada kemauan, di situ ada jalan, Bakat belum tentu mempunyai minat, namun minat dapat menciptakan bakat dan lain sebagainya.

Selain itu kita dapat juga menceritakan biografi singkat tentang kisah-kisah orang yang telah sukses, bisa juga tentang hal-hal lain yang sekiranya dapat menyalakan api semangat dalam mewujudkan setiap cita-cita mereka, beri keyakinan yang mendalam akan pentingnya belajar dan berusaha, karena belajar adalah bagian dari usaha itu sendiri.

Pelajar berprestasi atau bahkan kisah-kisah orang sukses saat ini, namun yang menjadi highligh dari kisah sukses yang inspiratif diceritakan saat umur sebaya dengan siswa, hal ini akan menimbulkan semangat baru, menjadi motivasi bahkan kreatifitas, inovasi lahir dari sebuah inspirasi (hikmah)

Usahakan setiap tatap muka selalu sediakan waktu khusus untuk menginspirasi siswa, terlebih jika kita sebagai guru mereka bisa menjadi sosok yang inspiratif bagi mereka.

7.     Modern
Gunakan pendekatan yang sesuai dengan jaman mereka untuk mengarahkan siswa, karena mereka lahir di jamannya, bukan lahir di jaman kita. Oleh karena itu, jelas bahwa secara pendidikan alamiah saja, pendidikan alam yang dia alami sangat berbeda jauh dengan apa yang kita alami, sehingga mindset mereka secara alamiah sedemikian rupa dan pastinya jauh berbeda dengan mindset mereka.

Demikian sebagian resume dari metode ataupun teknik pembelajaran terbaru yang sedang saya susun, semoga pada kesempatan mendatang konsep ini dapat saya realisasikan dalam bentuk buku. Mohon do’a dari rekan-rekan guru semua, dan terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung penulisan tentang metode pembelajaran ESKTRIM ini.

Saran dan kritik dari anda semua sangat kami harapkan dengan mengirimkan pesan anda ke email: djsnspd@gmail.com atau pesan via akun facebook saya.

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin...

Salam edukasi...!!!

SELAYANG PANDANG MANAJEMEN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI SATU ATAP SUNGAI KARANG KABUPATEN TEBO

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 termaktub 4 (empat) tujuan negara Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum (general prosperity), mencerdaskan kehidupan bangsa (to develop the nation’s intellectual life), dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan (freedom), perdamaian abadi (lasting peace) dan keadilan sosial (social justice).

Sebagai upaya dalam pencapaian tujuan negara Indonesia yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang yang kompleks ini tentunya pemerintah dan bangsa Indonesia secara umum juga akan mengalami berbagai hambatan dan masalah yang kompleks pula, namun hal ini akan dapat diminimalisir seminimal mungkin dengan partisipasi aktif, sinergisitas positif oleh segenap elemen bangsa Indonesia yang dengan penuh kesadaran dan semangat nasionalisme yang tinggi, bersatu padu dalam misi mencapai tujuan negara tersebut.

Salah satu tujuan negara Indonesia yang akan saya ulas adalah tentang upaya pemerintah dan stake holder pendidikan di Indonesia serta realitas-realitas tentang pendidikan yang ada dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan kehidupan bangsa Indonesia yang cerdas; cerdas warga negaranya juga cerdas pemerintahnya yang secara otomatis akan tercipta sistem kehidupan kebangsaan dan pemerintahan Indonesia yang cerdas maka tercapailah salah satu tujuan negara Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa ini. 

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia pada era globalisasi dewasa ini, pemerintah sebagai fasilitator utama pendidikan perlu untuk menciptakan dan meningkatkan layanan pendidikan kepada seluruh warga negara minimal hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama / sederajat mengingat juga pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia untuk dapat dipenuhi dan terpenuhi baik melalui dirinya (intern sources) atau pun dari luar diri / lingkungan manusia tersebut (extern sources) . Untuk mewujudkan tujuan tersebut Departemen Pendidikan Nasional mencanangkan Program Wajib Belajar 9 (Sembilan) Tahun yang berkualitas sekaligus tuntas pada tahun 2008.

Program ini didukung dengan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara yang menginstruksikan kepada para Menteri terkait, kepala BPS, Kepala Daerah (Gubernur, Bupati dan Walikota) untuk memberikan dukungan dalam mensukseskan program pemerintah tersebut.

Salah satu realisasi dari upaya pemerintah ini adalah terciptanya SD-SMP / MI-MTs Satu Atap (SATAP) atau Pendidikan Dasar Terpadu dengan sumber pendanaannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan serta hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia dalam bentuk loan agreement melalui AIBEB (Australia-Indonesia Basic Education Program) yang direalisasikan tahun 2007. Satuan pendidikan ini merupakan pengembangan bentuk SMP/MTs reguler yang lokasinya menjadi satu atau berdekatan dengan SD/MI pendukungnya yang mana satuan pendidikan ini berada di daerah terpencil, terisolir dan terpencar.

Di wilayah Kabupaten Tebo terdapat belasan SMP Satu Atap, salah satunya SMP Negeri Satu Atap Sungai Karang yang berada di Jl. Poros Ds. Sungai Karang (HTI Trans) Kecamatan VII Koto Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. SMP Satu Atap Sungai Karang menjadi bagian yang integral terutama dalam sistem pengelolaan pendidikan sekolah dengan SDN No. 200/VIII Sungai Karang baik dalam sistem manajemen pendidikan sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikannya maupun dalam pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah secara bersama-sama dan dapat disimpulkan bahwa SD-SMP Negeri Satu Atap Sungai Karang pada dasarnya gabungan dari SDN No. 200/VIII Sungai Karang dengan SMPN Satu Atap Sungai Karang.

Dalam pelaksanaan program Pendidikan Dasar Terpadu yang ada di SMPN Satu Atap Sungai Karang dari waktu ke waktu semakin bertambah juga masalah-masalah yang ditemui di sekolah hingga mencapai titik puncaknya pada awal tahun pelajaran 2011/2012 sekarang ini yang berdasarkan analisa saya disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya:

1.      Jumlah siswa SD pendukung yang lebih dari 300 anak itupun belum termasuk 3 Sekolah Dasar Kelas Jauh lainnya (SD Km. 30 Sentano, SD Km. 18 Kelumpang Jaya dan SD Km. 15 Kelumpang Jaya) yang menginduk di SDN No.200/VIII Sungai Karang yang jumlah keseluruhan siswa dari ketiga SD Kelas Jauh tersebut kurang lebih 200 anak, hal ini berimplikasi pada tim manajemen pendidikan sekolah kuwalahan dalam mengelola administrasi SD sekaligus SMP, dalam hal ini yang paling berat merasakan beban kerja tentunya Kepala Sekolah SD-SMP Satu Atap Sungai Karang sebagai pimpinan tertinggi (the highest leader) di SD-SMP Satu Atap Sungai Karang.

2.      Belum tersedianya fasilitas serta tenaga kependidikan untuk pelaksanaan tata usaha sekolah menyebabkan pengetikan, pengadaan maupun penggandaan administrasi sekolah harus di laksanakan oleh kepala sekolah dengan dibantu oleh guru yang berkompeten dan dilakukan di luar jam dinas mengingat di sekolah tenaga pembangkit listrik belum tersedia praktis komputer belum bisa dioperasikan di sekolah. Hal ini pun sering mengganggu jam mengajar guru bidang studi yang merangkap pekerjaan tata usaha sekolah, apalagi saat ada hal-hal mendesak (urgent matters) mengenai administrasi sekolah yang harus segera diselesaikan sehingga dengan terpaksa tidak bisa melakukan aktifitas tatap muka di sekolah melainkan dengan alternatif pemberian tugas maupun catatan kepada siswa.

3.      Pendapatan keuangan sekolah (financial income schools) yang minim dari dana BOS, karena besarnya dana BOS yang diterima dihitung berdasarkan jumlah siswa di SMPN Satu Atap Sungai Karang yang masih sedikit dengan alokasi dana untuk honor guru hanya 20 % per triwulannya, syukurlah masih ada alokasi dana untuk honor GTT dari Pemerintah Daerah khusus untuk guru tidak tetap SMP Satu Atap. Akan tetapi secara umum penerimaan honor guru tidak tetap ini masih relatif kecil.  Hal ini kemungkinan besar pada masa-masa mendatang baik langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh pada kinerja GTT karena adanya kenaikan harga kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa diimbangi dengan pendapatan mereka dari sekolah. Namun pihak keuangan sekolah akan terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan guru tidak tetap ini dengan berbagai strategi baik dari segi optimalisasi dalam pengelolaan pendapatan keuangan sekolah maupun dalam bentuk pengajuan proposal ke stake holder pendidikan dalam usaha peningkatkan kesejahteraan GTT di SMPN Satu Atap Sungai Karang yang signifikan.
 

4.      Belum tersedianya sarana dan prasarana penunjang pendidikan di SMPN Satu Atap Sungai Karang khususnya belum adanya fasilitas belajar komputer siswa, fasilitas kesenian/musik, fasilitas bahasa, fasilitas olah raga standar, tempat ibadah/musholla, pembangkit listrik, toilet siswa maupun sarana dan prasarana penunjang lainnya yang menyebabkan kegiatan belajar siswa mayoritas bersifat teoritis saja (theoretical only), padahal untuk beberapa mata pelajaran mutlak memerlukan sarana dan prasarana penunjang pendidikan ini dalam pencapaian pembelajaran yang berhasil guna, diantaranya: bidang studi Teknologi Informasi dan Komunikasi perlu laboratorium komputer, unit komputer belajar siswa beserta pembangkit listrik/dieselnya karena di daerah ini sumber listrik dari PLN belum ada, bidang studi IPA perlu laboratorium IPA, bidang studi Seni Budaya dan Keterampilan perlu sarana kesenian atau pun peralatan musik, bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olah Raga Kesehatan perlu sarana dan prasarana (infrastructure) untuk praktek olah raga siswa.

5.      Kurangnya tenaga pendidik / guru bidang studi yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Guru tetap / guru PNS di SMPN Satu Atap Sungai Karang hanya ada 2 orang guru masing-masing ditetapkan berdasarkan SK CPNS Daerah menjadi guru bidang studi PKn (Civics) dan Matematika (Math) serta telah sesuai dengan latar belakang pendidikan. Mengingat mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA, dan Agama (masih dalam batas wacana) maka selayaknya kelima mata pelajaran ini diajarkan oleh guru PNS / Guru tetap bidang studi yang tentunya latar belakang pendidikannya sesuai dengan kompetensi pendidik untuk mengajar di tingkat SMP. Padahal di SMPN Satu Atap Sungai Karang baru ada 1 (satu) guru yang mengajar bidang studi yang diujikan dalam Ujian Nasional. Hal tersebut berimplikasi pada efektifitas dan kualitas pembelajaran yang belum sepenuhnya dapat dipertanggung jawabkan nantinya, mengingat latar belakang pendidikan guru yang tidak sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Namun upaya yang maksimal akan terus diupayakan untuk penyempurnaan pengajaran secara terus-menerus dan periodik oleh seluruh guru yang mengajar di SMPN Satu Atap Sungai Karang namun tidak sesuai dengan tingkat pendidikan atau pun yang berbeda jurusan terhadap latar belakang pendidikannya.

6.      Dan lain-lain.

Oleh karena banyaknya keterbatasan, kekurangan dan hambatan yang ada dalam penyelenggaraan pendidikan di SMPN Satu Atap Sungai Karang yang sedemikian kompleks, diharapkan kepada seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan bekerja lebih keras, belajar lebih keras serta berpikir lebih keras untuk memunculkan ide-ide kreatif serta inovatif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini karena saya yakin segala keterbatasan yang ada akan dapat diatasi dengan perpaduan antara kreativitas, inovasi, kerja keras dan kerja cerdas (the limitations that exist will be overcome with a blend of creativity, innovation, hard work and smart work).   

Secara umum Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada SMP Satu Atap dituntut memiliki SDM (human resources) yang mempunyai daya saing (competitiveness) yang akhirnya dapat ditransformasikan ke dalam berbagai bentuk yang nyata dalam kinerja di sekolah yang mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa dan tujuan pendidikan (goals of education) itu sendiri, selain itu juga tenaga pendidik tenaga kependidikan dapat disebut juga dengan pekerja pengetahuan (knowledge worker) maka tenaga pendidik dituntut memiliki pengetahuan atau pun wawasan yang selalu up to date dan komprehensif, pengetahuan yang tidak hanya parsial namun universal dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan dan etika moral (scientific and moral ethics) sehingga materi yang elaborasi dapat ditampilkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dan khusus untuk guru sebagai ujung tombak dalam kegiatan belajar mengajar (spearhead in teaching) di SMP Satu Atap hendaknya mampu menyampaikan materi dengan menampilkan karakter guru yang sabar namun juga tegas, pengajar serta pembimbing yang kompeten sekaligus kredibel di bidangnya, serta kemampuan-kemampuan positif guru lainnya hingga dapat di sebut dengan guru profesional.



TUKAR LINK URL SITUS, GAMBAR, MAUPUN BANNER ANIMASI WEBSITE / BLOG INSTAN 2013

Untuk mempererat jalinan tali silaturahmi, tukar link merupakan salah satu alternatifnya. Silahkan berkomentar di sini untuk selanjutnya link situs Sahabat akan saya tampilkan pada daftar "LINKS BLOG SAHABAT" dropdown pada bagian tab menu blog saya di atas, jika link Sobat berupa gambar ataupun banner animasi, maka akan saya tampilkan pada widget "MY PARTNER" di bagian samping kiri blog ini.

Bagi Sahabat yang akan tukar link dengan blog personal saya ini, silahkan tinggalkan komentar pada kolom komentar di bawah artikel ini, atau dapat juga langsung copy paste kode script dari banner blog saya di bawah pada situs Anda, yang nantinya akan tampil seperti banner di atas, setelah banner link blog saya terpasang di website/blog Anda, silahkan tinggalkan link situs Sahabat di sini, atau sampaikan konfirmasi beserta link website/blog Sahabat via inbox akun Facebook saya, insya Allah dapat lebih cepat saya ketahui. 

Dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, link situs Sahabat yang berupa tulisan (tautan URL website/blog) maupun yang berupa gambar/banner animasi beserta tautan aktif ke situs Sobat akan segera saya pasang pada halaman utama di blog ini, jika Anda tak ingin repot-repot dalam saling tukar link, dapat juga melalui tukar link otomatis langsung jadi, untuk tukar link otomatis dengan blog ini, silahkan klik di sini... Terimakasih... :)

HIDUPKU UNTUK PENDIDIKAN

“Apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah untuk dijalani, untuk disyukuri, dan untuk dinikmati.” (Dadang JSN)

Akhir-akhir ini aku cukup disibukkan dengan berbagai macam tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus aku selesaikan, di samping itu aku pun harus meluangkan sebagian waktu berhargaku untuk menjalankan kewajibanku sebagai hamba Allaah dalam beribadah kepada-Nya semata, terlebih di bulan Ramadhan 1435 H, yakni bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan-Nya, diharapkan menjadi momentum tepat dan istimewa untuk semakin mendewasakan diri sekaligus mengasah rasa pengabdian diri hanya untuk kebaikan-kebaikan yang diberkah lagi total, bukan hanya untuk kepentingan duniawi saja namun juga kepentingan-kepentingan ukhrowi sebagai bekal di akhir hayatku nanti.

Dalam kesempatan kali ini aku akan berbagi sedikit kisah nyata dalam penggalan kisah sepanjang hidupku. Masa kecilku dibesarkan di lingkungan desa yang tergolong daerah pelosoknya Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tepatnya di Dukuh Kaliasin, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Ibuku seorang pensiunan PNS guru SD yang telah pensiun mulai tahun 2013, dan ayah kandungku berprofesi sebagai petani biasa, namun beliau memiliki “senses of humor” yang tinggi.

Bila kuingat masa-masa kecilku dulu, rasanya ingin kukembali mengalaminya. Saat itu membaca adalah makanan tambahan sehari-hariku, mungkin karena ibukku merupakan seorang guru di SD tempatku menimba ilmu, beliau tak segan-segan dan tiada pernah bosan untuk terus menasehatiku di tengah-tengah kealpaanku ketika itu, wajarlah namanya anak kecil, inginnya terus bermain melulu. Selain itu ada motivasi dari diri-sendiri yang berhubungan dengan nama pemberian kedua orang tuaku yang mencantumkan “Juara” dalam deretan nama panjangku, hal ini membuat aku terus termotivasi masa itu, rasanya malu bila tidak dapat ranking di kelas, dan hasilnya alhamdulillaah… mulai kelas 1 hingga kelas 6 saat duduk di bangku SD itu aku selalu mendapatkan ranking 1, termasuk juga Nilai Ebtanas Murni yang menjadi salah satu penentu kelulusan pendidikan dasarku kala itu.

Dari sini aku ingin menyapa teman-teman kecilku alumni SDN Jari 1 tahun pelajaran 1994/1995 yang masih tersimpan di benakku kini, di antaranya; 1. Hartono, 2. Hartini, 3. Yati A, 4. Yati, 5. Jariyanto, 6. Darianto, 7. Purwanto, 8. Priadi, 9. Supriadi, 10. Umbini, 11. Duwin, 12. Pani, 13. Sakun, 14. Joko, 15. Edi Suratno, 16. Yasminten, 17. Wiji, 18. Marmi, 19. Mariyono, 20. Andik, 21. Laminten, 22. Rukayah, 23. Kartini, 24. Hanto Sutopo. Apa kabar kalian semua kawan-kawanku…? Semoga kalian semua senantiasa sehat-sehat serta selalu berbahagia beserta keluarga di manapun kalian berada… Aamiin…

Setelah lulus dari SD Negeri Jari 1, Alhamdulillaah aku mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikanku di SMPN 2 Bubulan yang berada di Desa Senganten Kecamatan Gondang, yang saat ini telah berubah nama menjadi SMPN 1 Gondang hingga lulus tahun pelajaran 1997/1998 dengan hasil yang cukup membanggakanku terlebih untuk kedua orang tuaku, 

Alhamdulillaah walaupun prestasiku tidak segemilang di SD, namun aku sudah bersyukur telah pernah meraih juara 1 walaupun hanya sekali tepatnya di kelas 1 SMP, selebihnya masuk dalam 4 besar, setelah itu juara-juara baru lainnya terbit hingga kelas 3 unggulan; teman-teman berprestasiku kala itu adalah Yunanto dan Indah Sri Wahyuni… “Jempolku” untuk kalian, saya yakin kalian sudah jadi “orang” sekarang ini… hehehe…

Alumni SDN Jari 1 seangkatanku yang melanjutkan di SMP tempatku belajar hingga kembali bersamaan lulus denganku pada tahun pelajaran 1997/1998 yakni ; Hartono, Darianto, Jaryanto, Andik, Supriyadi, Hartini, Yati, dan Umbini… Salut untuk kalian semua, termasuk juga atas kesetiaan kalian dalam menemaniku jalan kaki sekitar 2 km selama 3 tahun denganku… Kalian sungguh luar biasa…

Selepas itu kembali ku mengucap puji syukur kehadirat Allaah SWT yang memberikan jalan hidupku untuk terus melanjutkan ke tingkat SLTA tepatnya di SMU Negeri 3 Bojonegoro hingga lulus pada tahun pelajaran 2000/2001. Setelah lulus SLTA aku menunda 1 tahun untuk kursus Komputer di LPIKOM Bojonegoro, selanjutnya dari tahun 2002 aku baru mulai masuk ke jenjang perguruan tinggi di IKIP PGRI Bojonegoro Program Studi FKIP-PKn hingga lulus pada tahun 2006.

Singkat cerita pada awal tahun 2008 aku merantau ke Pulau Sumatera, tepatnya di sebuah daerah di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, hingga pada akhir tahun 2008 aku mencoba mengikuti Tes Penerimaan CPNS Formasi Umum, untuk yang pertama kali dan sekaligus untuk yang terakhir kalinya. Alhamdulillaah lulus, insya Allaah… inilah salah satu berkat dari do’a tulus ibuku tercinta...

Dalam beberapa bulan selanjutya di awal tahun 2009, SK CPNS pun aku terima beserta tugas dan pengabdianku di SMPN Satu Atap Sungai Karang Kabupaten Tebo hingga hari ini...

Banyak cerita suka dan duka yang kualami dalam kurun waktu sekitar 5 tahun berjalan selama bertugas di SMPN Satu Atap Sungai Karang yang notabene berlokasi di kawasan HTI (Hutan Tanaman Industri), yang mana di daerah ini fasilitas akses jaringan listrik PLN termasuk juga jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan VII Koto Ilir dengan Desa Sungai Karang belum tersedia, alhasil menyeberangi sungai Batanghari dengan sarana "perahu kecil bermesin" pun menghiasi hari-hari perjalanan dinasku dari tempat tinggalku ke sekolah ini. Walaupun begitu, namun alhamdulillaah… aku sangat menikmati semua ini…

Semakin lama, semakin terasa pula, bahwa ternyata keterbatasan-keterbatasan yang ada ini membuat sebuah tantangan tersendiri, di mana tuntutan untuk sekolah ialah harus mampu menghasilkan siswa-siswi maupun lulusan yang berkualitas tentunya. Hal ini tak akan mungkin aku sepelekan, bahkan ini telah menyatu dalam darahku serta menjelma dalam visi dan orientasi utama hidupku. 

Namun di sisi lain, dengan adanya keterbatasan dan minimnya sarana prasarana yang tersedia inilah yang akhirnya justru menjadi motivasi positif bagi pihak sekolah, komite sekolah, seluruh wali murid, dan segenap pemerintah desa serta seluruh elemen masyarakat Desa Sungai Karang untuk berpartisipasi aktif serta bersinergi keras demi tercapainya kualitas pendidikan yang berkualitas yang telah diidam-idamkan bersama, sehingga lambat laun semua “impian-impian” itu dapat terwujud menjadi nyata. Aamiin…

Selanjutnya, berbagai cara alternatif pun ditempuh pihak sekolah dan komite sekolah yang didukung oleh segenap pemerintah desa serta masyarakat Desa Sungai Karang demi terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah yang lebih layak, tentunya dengan satu tujuan utama yakni untuk memperlancar proses belajar-mengajar di SMPN Satu Atap Sungai Karang, beberapa upaya bersama ini dilakukan dalam bentuk permohonan ataupun laporan-laporan resmi kepada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tebomaupun pengajuan permohonan-permohonan bantuan sarana penunjang pembelajaran kepada perusahaan-perusahaan di sekitar sekolah, dan alhamdulillaah… seperangkat komputer sudah pernah dihibahkan PT. Tebo Multi Agro untuk sekolah kami.

Mengenai perkembangan sekolah tempatku bertugas, alhamdulillaah… kini sudah mulai mengalami kemajuan signifikan yang patut disyukuri, selain telah memiliki 3 lokal gedung permanen untuk ruang belajar, tahun ini juga telah terealisasi sebuah gedung perpustakaan yang sudah dilengkapi pula pula dengan buku-buku bacaan siswa maupun guru yang jumlahnya kurang lebih 1600 eksemplar. 

Selain adanya penambahan sarana dan prasarana sekolah, jumlah peserta didiknya dari tahun ke tahunnya pun semakin bertambah, yang mana pada awal mula berdiri sekolah ini, untuk jumlah peserta didik sekaligus yang berhasil lulus untuk pertama kalinya pada tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 7 anak, dan pada tahun pelajaran 2014/2015 sekarang ini jumlah keseluruhan peserta didik telah lebih dari 100 anak didik. 

Hingga tahun pelajaran 2013/2014 ini, SMPN Satu Atap Sungai Karang telah meluluskan 5 (lima) kali tamatan dengan persentase kelulusan 100 % pada setiap tahunnya. Semoga prestasi ini dapat semakin ditingkatkan di masa-masa mendatang, bukan hanya lulus 100 % saja, namun juga peningkatan perolehan nilai Ujian Nasional seluruh peserta didik yang semakin meningkat pula, dan bukan semata nilai akademik saja yang semakin baik, namun juga karakter / kepribadian berbudi pekerti luhur bagi mereka semua. Aamiin…

Akhirnya, sebagai abdi Negara sekaligus abdi masyarakat, secara pribadi aku semakin memahami betapa kompleksnya persoalan-persoalan terkait pendidikan ini, apalagi di daerah pelosok dan terpencil seperti Desa Sungai Karang. Oleh karena itu, bersama dengan berbagai kesulitan-kesulitan yang masih menghadang, namun tak sedikitpun kuterbesit untuk berinisiatif pindah/mutasi tugas dari SMPN Satu Atap Sungai Karang, terlebih lagi pada saat ini aku adalah satu-satunya guru PNS yang secara definitif dan administratif ditugaskan untuk mengabdikan diri di sekolah yang telah terakreditasi B pada akhir tahun 2013. 

Segala rintangan ini pantas kuanggap sebagai tantangan-tantangan kemajuan yang layak untuk terus diperjuangkan. Kata kuncinya “apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah untuk dijalani, untuk disyukuri, dan untuk dinikmati.” Dan kesimpulannya ialah bahwa Allah SWT telah mengarahkan jalan hidupku, hidupku untuk pendidikan

Salam edukasi…